Konsep dan Aplikasi Bauksit

Aluminium (Al) merupakan unsur logam yang paling melimpah di kerak bumi. Jika digabung dengan oksigen dan hidrogen, ia membentuk bauksit, yang merupakan aluminium yang paling umum digunakan dalam penambangan bijih. Pemisahan pertama aluminium klorida dari aluminium metalik dilakukan pada tahun 1829, tetapi produksi komersialnya baru dimulai pada tahun 1886. Aluminium adalah logam keras berwarna putih keperakan yang ringan dengan berat jenis 2,7. Ia merupakan konduktor listrik yang baik dan sangat tahan korosi. Karena karakteristiknya ini, ia telah menjadi logam yang penting.Paduan aluminiummemiliki kekuatan ikatan yang ringan dan karena itu digunakan dalam berbagai macam industri.

 
Produksi alumina menghabiskan 90% produksi bauksit dunia. Sisanya digunakan dalam industri seperti bahan abrasif, bahan tahan api, dan bahan kimia. Bauksit juga digunakan dalam produksi semen alumina tinggi, sebagai agen penahan air atau sebagai katalis dalam industri perminyakan untuk melapisi batang las dan fluks, dan sebagai fluks untuk pembuatan baja dan ferroalloy.

90c565da-a7fa-4e5e-b17b-8510d49c23b9
Penggunaan aluminium meliputi peralatan listrik, mobil, kapal, pembuatan pesawat terbang, proses metalurgi dan kimia, konstruksi rumah tangga dan industri, pengemasan (aluminium foil, kaleng), peralatan dapur (peralatan makan, panci).

 
Industri aluminium telah memulai pengembangan teknologi untuk mendaur ulang material dengan kandungan aluminium dan mendirikan pusat pengumpulannya sendiri. Salah satu insentif utama bagi industri ini adalah pengurangan konsumsi energi, dengan memproduksi satu ton aluminium lebih banyak daripada satu ton aluminium primer. Hal ini melibatkan penyajian 95% cairan aluminium dari bauksit untuk menghemat energi. Setiap ton aluminium daur ulang juga berarti menghemat tujuh ton bauksit. Di Australia, 10% produksi aluminium berasal dari material daur ulang.


Waktu posting: 10-Okt-2024
Obrolan Daring WhatsApp!